Entri yang Diunggulkan

Hasil observasi di TK

BAB I PENDAHULUAN A.             Latar Belakang Proses belajar mengajar adalah suatu hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan, ...

Sabtu, 25 Juni 2016

ANALISIS BIOMEKANIKA GERAK DASAR PENCAK SILAT DALAM TENDANGAN SABIT

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Indonesia mempunyai berbagai olahraga bela diri yang beraneka ragam,baik olahraga dari luar maupun dari dalam negeri.Di Indonesia terdapat olahraga bela diri yang asli berasal dari kebudayaan bangsa, salah satu di antaranya Pencak Silat.Pencak Silat merupakan salah satu budaya asli bangsa Indonesia.Para pendekar dan para pakar Pencak Silat meyakini bahwa masyarakat Melayu menciptakan dan menggunakan ilmu bela diri ini sejak masa prasejarah (Johansyah Lubis, 2004). Pencak Silat memiliki keunikan dibandingkan dengan olahraga bela diri lainya yakni terdapat empat pola dalam pertandingan Pencak Silat yaitu: 1) sikap pasang, 2) pola langkah, 3) serang-bela, dan 4) kembali kesikap pasang. Keempat pola tersebut merupakan satu kesatuan gerak yang membentuk suatu rangkaian gerak sehingga menjadi pola gerak tertentu.
Pertandingan Pencak Silat memiliki perbedaan dengan bela diri lain karena di dalamnya harus menampilkan sikap pasang, pola langkah, serang-bela, dan kembali ke sikap pasang (Johansyah Lubis, 2004). Di dalam kategori tanding teknik dasar yang digunakan adalah pukulan depan , tendangan-tendangan tertentu, bantingan, guntingan, sapuan dan ungkitan.Tendangan yang baik adalah tendangan yang sulit untuk dibaca, dihindari, dibela maupun ditangkap oleh lawan. Namun semua tendangan tersebut harus berdasarkan pada gerak dasar yang telah ada di dalam gerakan Pencak Silat. Ada beberapa teknik tendangan dalam Pencak Silat yaitu tendangan depan, tendangan samping atau tendangan T, tendangan belakang, tendangan busur (tendangan sabit) dan masih banyak tendangan yang lainnya. Namun, hanya beberapa tendangan yang digunakan dalam kategori tanding, yaitu tendangan depan, tendangan samping atau tendangan T, tendangan belakang, dan tendangan busur. Keempat tendangan ini merupakan tendangan yang sering digunakan dalam pertandingan kategori laga.
Penulis berkeinginan mengkaji atau menganalisis gerakan dasar tendangan dikarenakan tendangan merupakan gerak dasar yang dominan di lakukan oleh para atlet, dan tendangan ini mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan pukulan meskipun masih ada gerakan atau teknik lain yang lebih tinggi pointnya dalampertandingan selain tendangan, misalnya bantingan yang menghasilkan jatuhan sehingga atlet yang menjatuhkan bisa memperoleh nilai tiga mutlak yang diberikan oleh semua juri, namun bantingan itu tercipta karena adanya tendangan yang telah dilakukan oleh lawan. Dengan demikian tendangan merupakan gerakan yang sangat dominan di dalam pertandingan Pencak Sila, sehingga perlu adanya analisis gerakan agar gerakan nantinya dapat efektif dan efisien dalam penerapannya.Analisis gerakan tendangan nantinya menggunakan analisis biomekanika atau analisis gerakan tubuh seorang atlet Pencak Silat.
Analisis biomekanika merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengkaji atau menganalisa suatu gerakan dalam olahraga. Biomekanika berkaitan dengan ilmu yang mempelajari gerak tubuh, sehingga sangat penting digunakan dalam menganalisa suatu gerakan agar efektif dan efisien dalam menjalani suatu pertandingan.Tendangan dalam pencak silat sangat penting, maka dari itu perlu adanya analisa gerakan tendangan dalam pencak silat agar lebih efekktif dan efisien. Penulis akan menganalisa salah satu tendangan dalam pencak silat yaitu tendangan sabit, dan sebelum menganalisa perlu kita ketahui lebih dahulu apa itu pencak silat,  gerakan dasar seperti apa, gerakan dasar dalam pencak silat apa saja dan tendangan sabit seperti apa kemudian tahapan dalam pelaksanannya seperti apa.
Dengan demikian penulis beranggapan suatu keterampilan teknik dasar merupakan faktor yang terpenting dalam pencapaian suatu prestasi. Meskipun masih banyak faktor-faktor yang lain tetapi faktor keterampilan teknik dasar merupakan faktor utama dan terpenting didalam pencapaian suatu prestasi., sehingga sangat penting dan perlu penulis dalam makalah ini mengkaji dan menganalisis gerakan Tendangan sabit.Silat agar dapat dilihat gerakan yang benar seperti pa agar efektif dan efisien, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai pedoman untuk berlatih dengan benar.
B.       Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas terdapat beberapa permasalahan  yang perlu adanya pembahasan antara lain:
1.      Apakah yang dimaksud dengan gerakan dasar?
2.      Apa sajakah gerakan dasar pencak silat?
3.      Apakah yang dimaksud dengan Tendangan Sabit?
4.      Bagaimana tahapan dalam melaksanakan tendangan Sabit?


C.      Tujuan
Dari rumusan dan latar belakang diatas, maka penulis memiliki tujuan dalam menulis makalah ini antara lain:
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gerakan dasar
2.    Untuk mengetahui macam-macam gerakan dasar pencak silat
3.    Untuk mengetahui tentang tendangan Sabit
4.    Untuk mengetahu tahapan-tahapan dalam melaksanakan tendangan Sabit.
























BAB II
PEMBAHASAN

A.      Gerak Dasar
Menurut Sudrajat Usli Lingling, dkk, (2008) “teknik dasar merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi”. Sedangkan Luxbacher dalam Lingling, dkk (2008) menjelaskan bahwa “teknik dasar ialah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah”.
B.       Gerak dasar Pencak Silat
1.       Pukulan
Dalam olahraga pencak silat, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yang dilakukan dengan mempergunakan tangan kosong sebagai komponennya.Pada prinsipnya segala teknik pukulan yang terdapat dalam pencak silat (dalam bentuk apapun) boleh dipergunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan yang disahkan untuk diserang dalam upaya memperoleh angka.
Dari sekian banyak teknik pukulan yang terdapat dalam pencak silat, ternyata dalam pelaksanaannya tidak semuanya dapat digunakan, dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas serta keselamatan pesilat. Dalam pertandingan olahraga pencak silat, teknik pukulan yang sering dipergunakan adalah pukulan depan, pukulan sangkal/bandul, pukulan samping, dan pukulan melingkari
2.      Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang dipergunakan untuk jarak jangkau jauh dan sedang dengan mempergunakan tungkai sebagai komponen penyerangan.Dalam olahraga pencak silat, teknik tendangan yang masuk ke sasaran mendapat nilai 2.
 







Teknik-teknik tendangan yang terdapat dalam pencak silat pada prinsipnya dapat dipergunakan untuk menyerang dalam pertandingan olahraga pencak silat.Namun, sebagaimana halnya dengan pukulan, tidak semua teknik dalam pencak silat olahraga digunakan, berdasarkan efisiensi pelaksanaan teknik tendangan dan efektivitas untuk memperoleh angka serta keselamatan pesilat yang melakukan tendangan tersebut. Teknik tendangan yang digunakan pada pertandingan pencak silat olahraga antara lain tendangan lurus, sabit, ”T”, belakang, jejag, dan gajul.
a.    Tendangan  lurus (A). Tendangan depan atau lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan lurus ke depan. Perkenaannya pada pangkal jari-jari kaki. Variasi dalam pelaksanaan teknik ini antara lain dengan lompatan.
b.    Tendangan sabit (B). Tendangan sabit adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan dari samping melengkung seperti sabit/arit. Perkenaannya pada punggung kaki. Tendangan ini dapat dilaksanakan dalam posisi kaki berada di depan maupun di belakang dan dapat pula divariasikan dengan lompatan.
c.    Tendangan ”T” (C). Tendangan ”T” adalah tendangan yang dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dan lintasan tendangan lurus ke samping. Perkenaannya adalah sisi bagian tajam telapak kaki, telapak kaki, dan tumit. Banyak variasi dalam pelaksanaan tendangan ”T” ini, antara lain ”T” jepret, ”T” gantung, dan ”T” lompat.
d.   Tendangan  jejag (D). Tendangan jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh tegak dan lintasan lurus ke depan, perkenaannya adalah tumit. Selintas tendangan ini mirip dengan tendangan depan, namun terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya. Jika tendangan depan dilakukan dengan melecutkan tungkai ke depan (seperti gerakan menusuk), sedangkan tendangan jejag dilakukan dengan terlebih dahulu mengangkat lutut setinggi mungkin kemudian mendorong tungkai ke depan sasaran.
e.    Tendangan belakang (E). Tendangan belakang adalah tendangan yang dilakukan dengan terlebih dahulu memutar tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan, dengan perkenaan pada telapak kaki atau tumit.
f.     Tendangan gajul (F). Tendangan gajul perkenaannya pada tumit, sedangkan lintasannya adalah dari arah atas ke bawah.

3.      Tangkapan
Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan dengan bantingan, jatuhan, dan kuncian.Dari segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam, yang masing-masing disebut tangkapan luar dan tangkapan dalam.
4.      Jatuhan
Jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan sedang yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan lawan.Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut dengan teknik sapuan. Teknik ini dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu:
a.    Sapuan tegak
b.    Sapuan rebah
c.    Besetan
d.   Guntingan
e.    Sabetan
5.      Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat yang dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk selanjutnya melalui proses mendorong atau menarik, lalu dihempaskan. Dilihat dari titik tumpu penyangganya, bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang kurangnya empat macam teknik, yakni bantingan tungkai, bantingan pinggul, bantingan punggung, dan bantingan kaki.
C.      Tendangan Sabit
Banyak istilah yang digunakan untuk mendefinisikan tentang tendangan sabit. Tendangan  sabit sendiri di gunakan dalam pencak silat. Sendangkan dalam beladiri  jepang biasanya disebut sebagai mawasi geri, atau secara umum sering disebut dengaan spining kick. Tendangan sabit adalah tendangan yang dilakukan dengan mengangkat kaki dari samping dengan sasaran bagian samping tubuh lawan menggunakan punggung kaki. Sasaran tendangan sabit ini mulaii dari pelipis, rahang samping, leher, rusuk, dan sisi ujung paha.

Tendangan sabit ini biasanya digunakan saat menyerang atau membalas serangan.  Namun, di setiap beladiri memiliki karakteristik berbeda untuk mengaplikasikan jenis tendangan ini.Hal ini bergantung pada ciri khas sebuah beladiri.Ada beladiri mengandalkan kekuatan dalam meakukan tendangan sabit sehingga dia mengambil sudut serangan lebar.Ada yang mengandalkan kecepatan sehingga melakukan serangan cepat dengan sudut sempit dan kembali dengan cepat. Adapula yang mengandalkan efektisitas serangan dengan tidak mengambil sudut sempit tetapi dengan daya dorong yang kuat

D.      Pelaksanaan tendangan Sabit
 Dalam melakukan tendangan sabit ada 5 tahapan yaitu; awalan, ayunan, kontak,
gerakanlanjutan, akhiran.
  1. Gerakan awalan. Yaitu gerakan perrpindahan berat badan ke kaki tumpuan. Hal ini berguna untuk meningkatkan power saat terjadi kontak
  2. Gerakan ayunan. Gerakan ayunan inilah yang membedakan beberapa jenis tendangan sabit. Ayunan tungkai ini menentukan arah sasaran. Semakin sempitt sudut ayunan maka semakin cepat sebuah gerakan. Dan semakin besar sudut ayunan, semakin besar tenaga yang dihasilkan. Gerakan ayunan ini harus diikuti dengan putaran tumit dan badan serta diimbangi dengan gerakan tangan secukupnya.
  3.  Kontak. Kontak ini adalah pertemuan punggung kaki dengan sasaran. Kontak harus diikuti dengan dorongan untuk menimbulkan efek sakit.
  4.  Gerakan lanjutan adalah gerakan dorongan bertujuan untuk menimbukan efek cedera pada lawan.
  5.  Gerakan akhiran. Gerakan ini dilakukan untuk menarik kembali sehingga posisi tubuh menjadi stabil.





E.  Analisis Biomekanika Tendangan Sabit.
A.Posisi tahap persiapan
·         .Penempatan pijakan pada sabit Tendangan tidak dalam garis lurus,kaki belakang membuka sedikit
·         .Jarak dari pijakan depan dan kaki belakang dialokasikan kepada targetdan panjang kaki
·         Sudut fleksi lutut depan harus lebih besar dari sudut fleksi punggunglutut
·         .Togok adalah posisi tegak
·         Posisi lengan berada di tengah-tengah dada dan sedikit bengkok ke atas
·         Pandangan focuss ke target

B.Posisi pelaksanaan
·         Gerakan kaki  memiliki lecutan dan lutut sebagai sumbu bawah lecutan kaki
·         Gerakan atau rotasi pinggul dalam arah yang sama dengan kaki
·         Posisi kepala tidak harus membungkuk atau pandangan dalam target
·          Posisi togok tegak
·          garis tendangan harus dari sisi bawah
·         Dampak  atau pengaruh dilihat dari posisi kembalinya kaki

C. Gerak lanjutan
·         Posisi pijakan di depan



a.Gerak melingkar
       Pelaksanaan tendangan sabit sama dengan prinsip tendangan depan, namun lintasannya berbentuk busur dengan tumpuan satu kaki yang berputar sejauh 130 derajat dan perkenaan pada punggung kaki.Apabila perkenaan tendangan pada jarak  tembak normal, (lebih mendekati ujung jari), maka kekuatan tendangan lebih besar daripada perkenaan yang lebih dekat ke pangkal paha. Penggunaan tendangan sabit didalam pencak silat adalah gerakan berbentuk lintasan  gerakan melingkar atau membusur. Suatu benda yang bergerak mengelilingi sumbu pada lintasan melingkar disebut gerak melingkar. Ketika memahami gerak melingkar akan menemukan sudut yang dibentuk oleh vector  jari- jari yang menghubungkan dua posisi benda yang berbeda dalam lintasan melingkar tersebut.
b. Kecepatan anguler dan kecepatan Tangensial.
Benda yang bergerak dalam lintasan melingkar menempuh busur lingkaran didalam selang waktu tertentu dan bila perubahan busur lngkaran yang ditempuh sama setiap selang waktu yang sama, maka gerak melingkar semacam ini disebut gerak melingkar beraturan. Kelajuan tangensial (besar dari kecepatan tangensial) sering disebut juga dengan kelajuan linier. Arah vector kecepatan tangensial selalu tegak lurus dengan arah vector jari-jari dengan arah gerak benda. Sudut yang ditempuh benda dalam selang waktu tertentu dinamakan dengan kelajuan anguler atau kecepatan sudut benda dan pada gerak melingkar berturan selalu sama dalam selang waktu yang sama. Menurut Alonso dan Finn, kecepatan sudut dapat dinyatakan sebagai besaran vector, yang arahnya tegak lurus pada bidang gerak.
c. Torsi
Torsi adalah suatu pemuntiran sebuah batang yang diakibatkan oleh kopel-kopel yang menghasilkan perputaran terhadap sumbu longitudinalnya. Kopel-kopel yang menghasilkan pemuntiran sebuah batang disebut momen putar (torque)  atau momen puntir (twisting moment).




Rubrik Penilaian,
PetunjukPengisian :
1.    Mohondibacadandipahamitiappertanyaan atau indikator dalam lembarrubrikberikutserta diisidengan teliti, lengkap danjujur.
2.    Beritandacek()padajawabandarirubrik penilaiandibawah iniyangpalingsesuai.

No
Tahap Gerakan
Indikator
Nilai
YA
TIDAK
1
Awalan
Sikap tubuh pada posisi seimbangdan pandangan menghadap sasaran


Sudut kaki kurang lebih 146 derajat mendekati posisi benar sesuai contoh yang sudah ada


Posisi lengan berada di tengah-tengah dada dan sedikit bengkok ke atas


2
Ayunan
Posisi Tungkai atau Sudut Tungkai saat di ayunkan mendekati 146 derajat sesuai contoh yang sudah ada


Posisi Tubuh dalam keadan seimbang atau tegak


Garis tendangan dari sisi bawah


3
Kontak
Sudut yang dibentuk sekitar 90 derajat apabila target sasaran dibagian perut,tetapi sudut lebih dari 90 derajat apabila target berada pada bagian dada keatas


Dorongan kaki atau badan dari sisi bawah menuju target sasaran



4
Lanjutan
Dorongan tubuh mengikuti gerakan tendangan kaki


5
Akhiran
Posisi tarikan tungkai sesuai dengan awalan pada saat melakukan tendangan


Sudut kaki setelah ditarikhampir sama dengan awalan pada saat akan melakukan tendangan yaitu sekitar 146 derajat.


Posisi tungkai setelah ditarik sama dengan gerak pada saat awalan.




Pada rubrik penilaian terdapat lima tahapan gerakan, dan duabelas indikator dan tiap indikator terdapat nilai Ya dan Tidak. Jika gerakannya benar maka centang kolom Ya, dan jika gerakannya salah maka centang kolom Tidak, sehingga jumlah skor maksimalnya adalah 12. Cara penilaiannya jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal dan dikalikan 100.
                                                            Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Psikomotorik  =  ----------------------------------------- X  100
                              Jumlah skor maksimal

Keterangan :
•     Sangat Baik           = 91 – 100
•     Baik                       = 80 – 90
•     Cukup                   = 70 – 79
•     Kurang                  = 60 – 69
•     Kurang Sekali       = < 60


















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan uraikan pendahuluan dan pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pencak silat merupakan salah olahraga beladiri di dunia yang berasal dari Indonesia.Pencak  silat memiliki perbedaan dengan beladiri lainnya karena pencak silat memiliki gerak dasar yang banyak dan tidak dimiliki beladiri lainnya. Gerak dasar sendiri merupakan keterampilan dasar yang dimiliki oleh seorang atlet untuk mendapatkan prestasi yang maksimal. Gerak dasar pencak silat antara lain pukulan, tendangan, bantingan, dan lain-lain. Dari beberapa gerak dasar dalam pencak silat, penulis menganalisa tendangan sabit.Tendangan sabit merupakan salah satu macam dari gerak dasar tendangan. Analisis biomekanika dari tendangan sabit antara lain awalan, ayunan, kontak, gerak lanjutan dan gerak akhir. Analisis digunakan untuk meningkatkan gerak yang efektif dan efisien sehingga hasil yang diperoleh maksimal.
Saran
Dari kesimpulan diatas maka saran yang diberikan pada makalah ini adalah tentunya meningkatkan keterampilan teknik dasar khususnya teknik dasar yang masih rendah dan mempertahankan teknik dasar yang sudah baik dalam tendangan sabit. Kemudian apabila yang memiliki gerakan dasar yang tertinggi maka gerak dasar tendangan tersebut adalah senjata ampuh bagi seorang altet pencak silat, sudah selayaknya teknik dasar tersebut untuk dikembangkan lebih baik lagi dalam proses latihan agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Selanjutnya selain pengembangan teknik dasar dalam latihan, pengembangan unsur – unsur mental dan motivasi atlet juga harus diperhatikan perkembangannya agar kualitas dalam mencapai prestasi puncak lebih terarahkan.






DAFTAR PUSTAKA
Lubis Johansyah. (2004). Pencak Silat Panduan Praktis.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Usli Lingling, Enteng Hermanu, dan Iman Imanudin. (2008). Bandung: PelatihanCabang Olahraga Sepak Bola. Jurusan Kepelatihan Olahraga FakultasPendidkan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

____________. (2015). Biomekanika Olahraga Pencak Silat. Jakarta: __________. Diakses dari www.mediabelajarblog.com pada tanggal 8 April 2016 pukul 14.12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar